Kembangkan SDM, UT dan Kementerian Hukum dan HAM RI Sepakat Tandatangani Nota Kesepahaman dalam Pendidikan

Pesatnya perkembangan teknologi digital di Indonesia, mendukung terselenggaranya kebutuhan pendidikan secara masif. Hal itu sejalan dengan target pemerintah dalam meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK). Perguruan tinggi dituntut ikut berevolusi dan didorong kesanggupannya bertransformasi digital dalam penyelenggaraan Tri Dharma dan pengelolaan perguruan tinggi dengan mutu yang baik. Harapan pemerintah dan masyarakat Indonesia agar perguruan tinggi dapat memberikan pendidikan kepada generasi penerus bangsa yang kompetitif, kreatif, dan inovatif.

Universitas Terbuka (UT) sebagai pionir dalam Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh (PTTJJ) melalui penyelenggaraan online yang mampu menjangkau seluruh masyarakat Indonesia untuk mengakses pendidikan tinggi tanpa ada batasan ruang dan waktu. UT terus melebarkan sayapnya melalui kerja sama yang solid dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, serta mitra dari berbagai instansi untuk peningkatan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Online Learning.

Tepat pada pelaksanaan Peresmian Gedung Politeknik Imigrasi (Poltekim) dan Politeknik Ilmu Kemasyarakatan (Poltekip) Kementerian Hukum dan HAM RI (Kemenkumham), Rektor UT Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D. dan Menkumham RI Yasonna H. Laoly SH., MSc., Ph.D. sepakat menandatangani Nota Kesepahaman dalam Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia (SDM) melalui Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Selasa (9/7/2019).

Melalui kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemenkumham RI melalui pendidikan. Dalam sambutannya, Menkumham RI menyampaikan bahwa kerja sama dengan UT sejalan dengan target pemerintah dalam pembangunan sumber daya manusia guna mendukung pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan oleh pemerintah. Peningkatan SDM bagi ASN diperlukan guna menyongsong revolusi industri 5.0 yang memerlukan SDM yang profesional, inovatif dan visioner.

"